Selasa, 17 Mei 2011

manusia dan kegelisahan nya

Umumnya manusia tidak menyukai kegelisahan dan mendambakan
kebahagiaan. Tapi justru yang ditakutkan itu sering datang pada
kehidupan kita. Dan yang didambakan itu sering menjauh dari kita.
Mengapa?
Kegelisahan tidak jarang bersahabat dengan umumnya kita. Ada yang
gelisah karena faktor-faktor materi, ada juga yang bukan karena hal-
hal yang material. Mungkin kegelisahan itu disebabkan antara lain:
1. Kesulitan ekonomi
2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas
3. Penyakit yang menahun
4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
5. Takut kehilangan pasangan hidup
6. Khawatir gagal dalam berkarier
7. Dan lainnya.
 Pada dasarnya semua manusia mendambakan kebahagiaan, dan tidak
menginginkan kegelisahan. Kebahagiaan itu satu, dan kegelisahan juga
satu. Bisa diraih oleh setiap manusia yang kaya atau yang miskin, yang
punya jabatan atau yang jelata, yang ternama atau yang tak dikenal,
berpasangan atau yang belum, yang sehat atau sedang sakit, yang
berkarier atau yang belum. Sebaliknya kegelisahan juga bisa datang
pada setiap manusia dari semua lapisan dan tingkatan.
tips mengatasi ketakutan atau kegelisahan :
Dari seluruh hawa nafsu, ketakutan adalah yang terburuk. Perasaan Takut dan Cemas. Takut, merupakan suatu perasaan yang bisa dialami oleh setiap orang dalam kehidupannya setiap hari.
Anda adalah pemilik dari segala pikiran, perasaan akan ketakutan atau keberanian bergantung dari bagaimana cara Anda mengaturnya. Semakin Anda dapat menyeimbangkan perasaan dan pikiran, semakin dekat Anda untuk menjadi self mastery.
Pernahkah Anda merasa ketakutan atau gelisah secara tiba-tiba atau justru tenggelam dalam ketakutan? Bagaimana cara Anda mengatasinya? Apakah Anda berusaha menerimanya atau mengatasinya atau bergulat dengan perasaan tersebut? Pernahkah Anda bertanya pada diri Anda sendiri mengapa perasaan tersebut terjadi dan apa yang telah membuat Anda mengalami perasaan tersebut? Jika saya berpendapat bahwa di dunia ini tidak ada yang perlu kita takutkan, melainkan cukup dimengerti, setujukah Anda? Hem, sepertinya kali ini saya terlalu banyak bertanya ya J. Nah untuk menjawab pertanyaan saya tersebut, kita diskusikan saja yuk.
Pertama dan yang terpenting adalah, saya ingin Anda bertanya kepada diri Anda sendiri.
Tanyakan pada diri Anda mengapa perasaan tersebut terjadi? Apa yang membuat Anda merasakan ketakutan? Setelah melakukan dialog dengan diri Anda sendiri, Anda dapat memutuskan apakah Anda akan membiarkan diri Anda terbelenggu dengan perasaan tersebut atau mengatasinya untuk segera keluar dari perasaan tersebut. Tentunya Anda memutuskan yang terbaik untuk diri Anda sendiri bukan dengan berusaha keluar dari rasa ketakutan?
Berdasarkan hasil dialog tersebut, apa yang telah membuat Anda merasa ketakutan? Apakah rasa takut tersebut timbul akibat rasa panic/bingung/malu/menghindari kenyataan/mudah marah/tersinggung atau karena egoAnda semata?
Kedua, ketakutan hanya butuh pengertian.
Untuk mengerti apa sebenarnya yang Anda takutkan, Anda diminta untuk merubah cara Anda berpikir dari Perasaan Pertama menuju Perasaan Kedua. Supaya lebih jelas, yuk kita baca pelan-pelan sambil diresapkan dalam hati kalimat yang ada di kedua kolom dibawah ini.
Perasaan Pertama
Perasaan Kedua
Panik dan bingung Menjelaskan perasaan dan tujuan Anda
Malu/takut kehilangan muka Berani keluar dari perasaan nyaman
Berusaha menghindari kenyataan Meningkatkan kesadaran dan menerima kenyataan
Mudah marah dan tersinggung Mengerti tingkat kemampuan diri kita dan berusaha meningkatkannya
Ingin berhenti ketika melakukan sesuatu Ingin melangkah kedepan dengan semangat dan hati-hati
Ego pribadi kita Merespon dengan sepenuh hati.

Ketiga, lepaskan perasaan yang telah menyesakkan hati Anda.
Ketika menghadapi perasaan tersebut, jangan belenggu diri Anda kedalam kesempurnaan. Cara yang terbijak adalah katakan dan ucapkan secara tegas kepada diri Anda bahwa Anda ingin berubah. Ketika Anda mengucapkan kalimat tersebut, Anda tidak perlu memikirkan bagaimana Anda merubah perasaan tersebut. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengucapkan kata-kata tersebut setiap hari sambil memelihara perasaan keingin-tahuan Anda akan apa yang terjadi.

sumber : google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar